Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek:
1. Mudah diingat
Artinya
elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan
disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik,
unik sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.
2. Memiliki makna
Artinya
elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan/
deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen
untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Deskripsi makna yang terkandung dapat berupa:
a. informasi umum tentang kategori dan isi dari produk
b. informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari produk.
3. Menarik dan lucu
Pendekatan
lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen
merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan
imajinasi. Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan
lucu.
4. Fleksibel
Artinya elemen merek
dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar, bahkan
budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk
diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh
masyarakat lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain.
Hal ini tentunya akan menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang
baru.
5. Legal
Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undang–undang yang berlaku, sehingga berada di bawah perlindungan hukum.
Hal – hal yang berkaitan erat dengan merek adalah :
1.
Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat
diucapkan atau dilafalkan. Contoh : Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent,
dan lain-lain.
2 Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek
yang dapat dikenali,namun tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek
ini berupa logo, simbol, warna, gambar, desain.
Faktor – faktor yang mendasari pemberian nama merek sebuah produk antara lain:
1. Pemberian nama berdasarkan pencipta produk.
Contoh: Estee Lauder Cosmetics, Orville Redenbacher popcorn
2. Pemberian nama berdasarkan tempat
Contoh: Surabaya Plaza Hotel, British Airways, Sante Fe Cologne
3. Pemberian nama berdasarkan nama hewan / burung
Contoh: Mustang automobiles, rokok Kuda Mas
4. Pemberian nama berdasarkan obyek/benda tertentu
Contoh: Apple computers
5.
Pemberian nama berdasarkan arti/makna produk tersebut,yang berarti nama
menjelaskan keberadaan produk yang dipasarkan. Contoh: Just Juice
6. .Pemberian nama berdasarkan fungsi atau kegunaan produk
Contoh : Mop and Glo floor cleaner: produk pembersih lantai
Karakter brand supaya menjadi brand yang berpotensi
1. A quality product
Sejak
kepuasaan konsumen digunakan untuk mengukur nilai-nilai merek (brand
values), kualitas adalah nomor satu yang diinginkan konsumen.
2. Being first
Menjadi yang pertama dalam pasar, bukan dalam teknologi.
3. Unique positioning concept
Merek harus memiliki posisi konsep yang unik, yang akan membedakan dari pesaingnya
4. Strong communications program
Brand
yang sukses harus disertai dengan penjualan yang efektif, pengiklanan,
kampanye promosi yang akan mengkomunikasikan fungsi dari brand itu dan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan usaha yang keras, dan
komitmen untuk memperkuat komunikasi itu, maka akan menimbulkan
kesadaran konsumen akan brand tersebut.
5. Time and Consistency
Merek
tidak dibangun dalam waktu yang cepat, membutuhkan waktu untuk
membangun merek tersebut dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Dalam
memelihara nilai-nilai merek dibutuhkan waktu yang berkesinambungan
(terus– menerus) dan dihubungkan dengan perubahan lingkungan.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.